Selasa, 24 September 2013

Mengingat Nikmat Allah

Allah SWT. memperingatkan kepada kita untuk mengingat nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita sekaligus menanamkan keyakinan kepada kita bahwa kenikmatan yang kita rasakan baik berupa nikmat kesehatan maupun berupa rizki yang kita terima itu tiada lain adalah pemberian dari Allah SWT. Tuhan pencipta semesta alam. Allah SWT. memberikan rizki kepada segenap makhluk-Nya baik yang berada di langit maupun di bumi dan dari langit dan bumi itu pula Allah mengeluarkan rizki bagi sekalian makhluk-Nya.

Dimana firman Allah SWT. yang artinya :

"Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah diberikan) kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rizki kepadamu dari dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Allah, maka bagaimana kamu berpaling (dari iman?)" (Q.S. Faatir: 3)

Pada akhirnya ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, ini berarti kita wajib bersyukur atas kenikmatan yang kita rasakan, hanya kepada Allah SWT. dan yang menguasai alam semesta ini tiada lain kecuali Allah SWT. maka bagaimana kalau orang akan meninggalkan atau berpaling dari kepercayaannnya kepada-Nya? Tentu orang itu akan ditimpa azab yang tiada terkira dahsyatnya.

Dalam ayat 9 surat Azzukhruf Allah SWT. juga berfirman yang artinya:

"Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : Siapa wanr menciptakan langit dan bumi, niscaya mereka mengatakan : yang menciptakan : Yang menciptakannya Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha mengetahui." (Q.S. Azzukhruf: 9)

Itu menyatakan bahwa umat manusia tentang siapa yang menciptakan langit dan bumi, tentu mereka akan menjawab yang menciptakan semua itu adalah Tuhan Yang Mahakuasa dan Mahamengetahui; yakni Allah SWT. Jadi pada prinsipnya setiap orang itu percaya atau mengakui bahwa yang menciptakan alam semesta ini tiada lain adalah Allah SWT. Keyakinan demikian itu yang dalam kalangan ahli ilmu Tauhid disebut dengan Tauhid Rububiyah; yakni ketauhidan yang baru sampai pada tahap pengakuan penciptaan alam semesta, belum sampai pada mengimplementasikan kepercayaan itu pada amaliyah sehari-hari.