Rabu, 10 Juli 2013

Pemikiran

Banyak cerita yang sampai kepada kita tentang recobaan yang dilakukan oleh golongan yang menamakan diri mereka sebagai Ahli ilmu Akal. Mereka meyakini bahwa pada diri manusia, khususnya pada akalnya ada kekuatan yang mempunyai daya tarik yang efektif. Ia boleh menarik orang lain untuk melakukan sesuatu yang dikehendakinya.
Ada suatu ungkapan: "Burung akan mencari pasangan yang sejenis dengan dirinya." Atau dengan kata lain: "Orang akan tertarik dengan orang yang serupa dengannya."
Maka, orang yang hatinya penuh dengan rasa kalah, rasa tak berdaya serta rasa putus apa, dia segara menerima apa juga pemikiran yang menyokong kecenderungan hatinya. Meskipun ia mempunyai yang ada persamaan dengan apa yang ada dalam hatinya, namun fikiran-fikiran seperti ini hanya akan menambahkan kekecewaan, dukacita dan kesedihan. Lalu dia akan melihat kehidupan ini seperti yang disebutkan oleh Abu al-Ala al-Ma'arriy.
"Sesungguhnya kehidupan ini penuh dengan kesusahan, kesedihan dan penderitaan, maka ia tidak disukai melainkan oleh mereka yang sengaja mencari susah dan menambah kekecewaannya."
Inilah gambaran jiwa yang pesimistik dan kehilangan harapan dalam hidup; seakan-akan tidak ada hari esok yang menjanjikan segala kemungkinan untuk memperbaiki keadaan hari-hari kemarin dan hari ini.
Sesungguhnya serangan-serangan pemikiran seperti ini akan menambahkan kegelapan dan membakar keyakinan seseorang untuk terus memperbaiki diri, hingga bertambahlah kekecewaan dan keputusasannya.
Orang sepeti ini biasanya suka dikelilingi lingkungan dan keadaan yang boleh mendorongnya kepada kegagalan dan tidak berjaya mengatasi liku-liku dan pahit maung hidup dan kehidupannya.
Sementara orang yang berjiwa besar dan senantiasa berlapang dada, penuh cita-cita dan bergairah hidup akan bertambah keyakinan dan harapannya untuk beroleh sesuatu yang lebih baik pada masa akan datang.
Sebagai penyair pernah ber-madah, "Tatkala bumi tertanya-tanya, lalu ia menoleh kepadaku; Wahai ibuku, apakah engkau benci kepada manusia. Aku memberi berkah kepada orang yang bercita-cita tinggi dan menikmati hidup yang dibumbui dengan berbagai resiko."
Maka apa yang disangka dan diharapkan orang yang optimistik, biasanya akan dapat diperoleh dan diraihnya dengan mudah.
Akhirnya, kita hendak menyadari bahwa bisikan yang terbit dari kalbu-mu adalah pendorong yang kuat untuk meninggikan cita-cita, menggunakan peluang sebaik mungkin serta cekal memperjuangkan kehidupan yang lebih baik dan lebih menjanjikan ketentraman rohani dan jasmani.