Rabu, 10 Juli 2013

Mengejar Pahala

Sahabat yang budiman, semoga puasa yang ke-2 ini bisa menjadi lebih baik dari puasa pertama. Maksudnya, semoga lebih bertambah pahala yang kita dapatkan atau yang kita cari dari hari sebelumnya. Pahala seseorang tidak bisa di dapat dari orang lain dan dari siapapun hanya bisa mendatangkan pahala dari-Nya adalah tergantung pada diri kita sendiri. Seandainya kita mengejar atas ridha Allah SWT. maka disetiap perbuatan yang baik disitulah Tuhan akan terus menambahkan pahala kepada kita. Dan ingat jangan sampai pahala yang sudah kita dapatkan diambil kembali oleh-Nya akibat satu kata "Menghina" hal ini bisa menghapus pahala-pahala yang sudah kita dapatkan. Jagalah hati jagalah mata dan selalulah meminta petunjuk jalan yang lurus kepada-Nya.
Hati yang mulia adalah hati yang selalu mengambil keputusan karena atas ridha Allah. Dengan segala keikhlasan dalam melakukan ataupun menerima pemberian-Nya, mau itu cobaan atau mau itu takdir yang menimpa, mau itu perkataan atau mau itu tindakan. Nyatanya kita sebagai manusia biasa yang tidak luput dengan kata khilaf dan perbuatan dosa besar maupun kecil, namun apa salahnya jika berusaha selagi masih diberi kesempatan untuk merubah diri menjadi lebih baik. Jangan ditunda lagi kesempatan waktu yang tersisa karena waktu tak bisa diulang dan tak dapat di undur kembali sampai akhir jaman-pun sekaligus. Maka dari segi inilah kita seharusnya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya karena sesungguhnya manusia tidak mengetahui akan dimana ajal bisa menjemputnya.
Bertobat sebelum ajal datang, dan mengingat kehidupan yang kekal hanya di dapatkan kelak diakhirat nanti. Kesenangan di dunia bukan berarti bisa menjamin kesenang buat kelak diakhirat melainkan kesenangan itu menjadikan mala petaka. Tetapi kesibukan mencari pahala karena ridha-Nya niscaya akan membawa ke-bahagiaan untuk kesenangan diakhirat kelak nanti.
Semoga kita sebagi umat Islam yang selalu mendapat petunjuk dijalan yang lurus. Dan tidak menjadikan perbedaan diantara muslim-muslim saudara kita yang sebenarnya. Terkadang hasrat ambisi yang tak dapat dikendalikan namun bisa dicegah dengan penuh mengingat aturan-aturan Allah yang sudah diterapkan dan menjalankan apa perintahnya dengan menjauhi larangan-Nya. Disini kita hidup penuh dengan ke-khawatiran akan apa yang kita pertanggung jawaban didepan-Nya nanti terkecuali tanpa ada was-was bila selalu taat dan tawakal menjalankan aturan yang sudah ditentukan-Nya.