Rabu, 10 Juli 2013

Jiwa Zahir

Hal ini adalah sifat-sifat akal zahir (daya mengingat, ber-kehendak dan ke-sadar-an), begitu juga sifat mudah mengerti dan daya meng-khayal.
Adapun sifat-sifat yang tersembunyi itu tersendiri daripada tabiat, kecenderungan, potensi yang asli atau yang tidak, memori, kesan, keinginan yang tersembunyi dan kemukut jiwa.
Dalil nyata dan paling dekat kepada kita tentang sifat yang tersembunyi ini ialah mimpi. Ilmu jiwa telah menetapkan bahwa mimpi-mimpi itu adalah bahasa isyarat untuk menggambarkan kandung-kandungan yang sedang dihadapi oleh jiwa. Bahasa tersebut terdiri daripada lambang-lambang atau gambaran-gambaran di dalam hati orang yang sedang bermimpi.
Adapun pendapat yang ada dalam buku-buku yang membahas soal kejiwaan mengatakan bahwa mimpi itu merupakan pelambang, dan orang yang dapat memahaminya maka dia dapat mengambil pengerti yang jelas daripadanya.
Ramai orang yang mendakwa bahwa mereka memahami bahasa mimpi sebagai mana pula orang yang mendakwa bahwa mereka memahami bahasa pelambang dan lain-lain.
Masalah ini sangat membahayakan kepada orang-orang yang bermimpi atau orang-orang yang menyaksikan sesuat yang aneh-aneh pada waktu tidur. Jika orang yang mengaku mengerti tadi berbohong ketika menafsirkan sebenarnya sama saja dengan penipu dan pen-dusta yang mendakwa demam panas itu berpunca dari kemarahan syaitan.
Sesungguhnya gejala-gejala pengkajian (pemeriksaan) jiwa menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat alam bawah sadar yang luar biasa. Tidak boleh mendakwa orang yang mempunyai sifat ini sebagai orang yang mempunyai kemuliaan.
Sebagaian mereka mengatakan kepada orang lain: "Kami adalah pemimpin dan wali Allah, maka marilah datang kepada kami mengikuti apa yang kami lakukan, ikutilah upacara kebiasaan kami karena Allah SWT. telah menyerahkan alam ini kepada kami. Kami dibenarkan berbuat sesuka hati kami!"
Barangkali orang-orang yang kemampuannya luar biasa dalam hal mengatasi masalah matematik yang sukar termasuk kedalam golongan ini, meskipun kadang-kadang umur mereka masih muda dan pengetahuan mereka tentang alam sadar masih amat dangkal.
Mungkin juga kita belum lupa seorang buta yang kita saksikan di TV yang berasal dari daerah al-Buhayrah telah diberikan kepadanya beberapa masalah ilmu hisab yang sukar, tapi dia dapat menjawabnya dalam waktu yang singkat.
Kejadian ini sangat mansyur. Tapi lelaki itu tidak mendakwakan dirinya sebagai pemimpin atau wali Allah. Malah, orang-orang muryrik sendiri ramai yang mendakwa diri mereka sebagai pemimpin. Apa yang mereka ketahui, walaupun belum tentu benar mereka yakini itulah rahasia alam saya ini, itulah azimat dan hakikatnya.