Kamis, 25 Juli 2013

Cara-cara Wahyu Diturunkan Kepada Rasul Allah

Pada Rasul Allah dalam menerima wahyu yang diturunkan kepadanya, sangat bermacam-macam; yakni bermacam-macam yang dirasakan dan dialaminya. Sebagaimana Firman Allah SWT. yang artinya:

"Dan tidaklah Allah berfirman kepada manusia, kecuali melalui wahyu, dari balik tabir atau Ia mengutus utusan (malaikat), lalu ia mewahyukan apa yang ia kehendaki dengan izin-Nya. Sesungguhnya Dia Mahatinggi lagi Bijaksana".
(Q.S. Asysyu'ara, 51)

Dari keterangan ayat tersebut, bahwa Allah menyampaikan wahyu kepada Rasul dengan:

1. Wahyu, yakni menghujamkan langsung;

2. Langsung memperdengarkan KalamNya dari belakang tabir;

3. Mengutus malaikat Jibril A.S. untuk membawa wahyu-Nya.

Menurut Abd. Azim Azzarqani merincikan macam-macam pengalaman Nabi dalam menerima wahyu sebagai berikut:

1. Dihujamkan secara langsung ke dalam manusia pilihanNya dengan cara sangat mudah, tak dapat dihindari dan tak ada suatu keraguan di dalamnya;

2. Berupa hasil mimpi yang benar seperti yang dialami Nabi Ibrahim A.S.
"Ibrahim berkata: Hai anakku, sesungguhnya aku bermimpi (menerima wahyu lewat mimpi) bahwa aku diperintahkan untuk menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu".
(Q.S. Assaffat, 102)

3. Seperti gema genta, bentuk inilah yang amat berat dirasakan Nabi sehingga bercucuran keringat dari keningnya, walaupun dalam keadaan cuaca dingin;

4. Berupa pembicaraan langsung antara Allah dengan hamba pilihanNya. Seperti yang terjadi pada Nabi Musa A.S. sebagaimana Firman Allah SWT. yang artinya:
"Dan Allah berbicara kepada Musa dengan langsung".
(Q.S. Annisa', 164)

5. Yang paling umum, wahyu dibawa Jibril disampaikan kepada Nabi/Rasul atas izin-Nya. Wahyu Alquran semuanya diterima melalui pelantara Jibril.