Sabtu, 27 Juli 2013

Pokok-pokok Isi Alquran Tentang Sejarah

Alquran mengungkapkan kisah-kisah para Nabi/Rasul berikut umatnya masing-masing. Seperti kisah Nabi Nuh A.S., Nabi Ibrahim A.S, Nabi Musa A.S. Nabi Yunus A.S., Nabi Isma'il A.S. dan Isa A.S. dengan masing-masing umatnya; dimaksudkan agar dijadikan ibarat (i'tibar) bagi manusia umat Muhammad, tentang nasib manusia yang taat kepada Tuhan, dan nasib yang melawan kepada-Nya. Disamping itu kisah-kisah itu dimaksudkan untuk menghibur Nabi Muhammad SAW berserta para sahabatnya, agar tetap tabah dalam menghadapi segala hambatan, cobaan, tantangan dan rintangan dalam mengembala misi dakwah Islamiyah. Para Nabi/Rasul terdahulu pun menghadapi hal-hal yang serupa bahkan lebih berat ketimbang yang dihadapi Nabi Muhammad SAW bersama sahabatnya. Nabi Muhammad SAW dalam mengembangkan misinya (dakwah Islamiyah) jauh lebih berhasil ketimbang Nabi/Rasul terdahulu. Beliau telah mampu menyebarluaskan risalahnya keseluruh umat manusia di dunia dan untuk sepanjang masa. Sedangkan Nabi/Rasul terdahulu masih amat terbatas baik lingkup umat maupun masa berlakunya misi mereka.

Alquran Tentang Hukum

Setiap orang yang beriman dan selalu mengikuti semua petunjuk-Nya, dijanjikan Allah SWT mereka akan memperoleh kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat.

Sebaliknya orang yang ingkar kepada-Nya dan memusuhi Nabi/Rasul-Nya serta melanggar perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya, mereka diancam oleh Allah SWT akan dijadikan orang yang sengsara di dunia maupun di akhirat.

Ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan hukum, diantaranya yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, sesaji kepada berhala, mengadu nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan, oleh karena itu hendaklah kamu jauhi dia agar kamu mendapat keberuntungan".
(Q.S. Almaidah, 90)

Dari arti ayat diatas, dapat ditarik unsur-unsur:

- Orang mukmin diharamkan, meminum minuman keras, berjudi, mengadakan sesaji untuk berhala, mengadu nasib dengan panah (untung-untungan).

- Orang-orang yang menjauhi perbuatan haram seperti tersebut diatas, dijamin akan memperoleh keberuntungan dunia akhirat.

Kamis, 25 Juli 2013

Akhlak

Ajaran akhlak banyak terdapat dalam Alquran yang pada prinsipnya dapat dibagi atas dua bagian, yaitu akhlak mahmudah (terpuji) yang wajib kita ikuti dan akhlak mazmumah (tercela) yang wajib kita hindari. Dalam Alquran banyak kita jumpai kisah-kisah orang-orang terdahulu dan orang-orang saleh lainnya yang kehidupannya menemukan kebahagian kenikmatan dari Allah SWT. karena mereka berakhlak terpuji.

Disamping itu dalam Alquran banyak dikisahkan orang-orang zalim yang kehidupannya senantiasa membuat kerusakan dimuka bumi dengan prilaku yang tercela, sehingga kehidupannya senantiasa dihantui kegelisahan dan malapetaka karena mendapat murka Allah.

Diantara arti ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan masalah akhlak, ialah sebagai berikut:

"Sesungguhnya Allah memerintahkan (kamu) berlaku adil dan berbuat baik (kepada orang lain) dan memberi apa-apa kepada kaum kerabat, dan melarang berbuat keji dan jahat serta memberontak. Demikianlah Dia memberi nasihat kepadamu supaya kamu ingat".
(Q.S. Annahl, 90)

Dari arti ayat diatas, dapat ditarik unsur-unsur:

- Allah SWT memerintahkan kita untuk berbuat adil.

- Agar kita berbuat baik kepada orang lain dan suka memberi apa yang menjadi keperluan mereka.

- Agar mencegah perbuatan tercela seperti berbuat keji, jahat dan memberontak.

- Agar kita senantiasa berzikir mengingat Allah SWT.

Ibadah Dan Muamalah

Pengertian ibadat dalam Islam amat luas, meliputi semua kegiatan hidup manusia dan dikerjakan dengan niat yang baik untuk memperoleh ridha Allah SWT.

Ibadat bagi manusia disamping sebagai tujuan hidupnya, juga berfungsi sebagai bukti syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya yang telah diberikan kepadanya. Ibadat juga realitasi dan konsekuensi iman kepada Allah yang telah menciptakan antara ibadat dan amal ibadat senantiasa seiring sejalan, tak bisa ditinggalkan salah satunya.

Ibadat ialah hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan muamalah ialah hubungan antara sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan ibadah dan muamalah amat banyak, diantaranya ialah yang artinya:

"Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu sekalian, karena itu berbaktilah kamu kepadaNya, inilah jalan yang lurus".
(Q.S. Aliimran, 51)

Dan juga Firman Allah SWT. yang artinya:

"Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa".
(Q.S. Albaqarah, 21)

Dari arti ayat-ayat di atas, dapat ditarik unsur-unsur:

- Manusia wajib menyembah Tuhan yang telah menciptakannya.

- Tuhan yang wajib di sembah hanyalah Allah SWT.

- Beribadat kepada Allah SWT berarti menempuh jalan lurus menuju ketakwaan kepadaNya.

Aqidah

- Menjelaskan pokok-pokok isi Alquran tentang Aqidah.

Tauhid adalah salah satu hak Allah SWT. dari sejumlah hakNya. Tauhid telah diajarkan oleh Allah SWT. Sejak Nabi Adam A.S. hingga Nabi Muhammad SAW, namun kenyataannya tidak sedikit manusia yang menyimpan dari ajaran Tauhid. Ada yang menyembah api, matahari, dewa-dewa dan sebagainya.
Para Nabi/Rasul diatas dengan maksud untuk meluruskan akidah yang telah menyimpang, begitu juga diutusnya Nabi Muhammad SAW. itupun untuk meluruskan tauhid yang/sudah tidak murni lagi; Tuhan dianggapnya tidak tunggal sepenuhnya, melainkan dianggap terdiri dari beberapa unsur. Misalnya doktrin Trimurti, Trinitas dari agama selain islam, maka Alquran diturunkan untuk meluruskan akidah manusia.
Ajaran aqidah Tauhid terdapat dalam ayat 2 surat Fatihah yang menyatakan dengan tegas, bahwa segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, sebagai Pencipta alam dan sumber segala nikmat yang terdapat di alam ini.

- Menyebutkan dan menulis ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan aqidah.

Alquran menyebutkan dengan tegas bahwa Tuhan Allah SWT itu Mahaesa. Kita wajib yakin bahwa Allah SWT mempunyai sifat-sifat Kesempurnaan yang tidak sama dengan sifat-sifat mahlukNya.
Contoh dalam arti ayat Alquran yang berkaitan dengan aqidah:
"Katakanlah, Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala mahluk. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
(Q.S. Alikhlas, 1-4).
Firman Allah SAW. surat Albaqarah : 163. Yang artinya:
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Mahaesa. Tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang."
(Q.S. Albaqarah, 163)

Dari ayat-ayat diatas, dapat diuraikan unsur-unsur sebagai berikut:

- Tuhan Allah SWT Mahaesa.
- Allah SWT sebagai tumpuan harapan seluruh mahluk-Nya.
- Allah SWT tidak beranak dan tidak diperanakkan.
- Tidak ada satupun jenis mahluk yang menyamai-Nya.
- Tidak ada Tuhan lain selain Allah SWT.
- Allah SWT bersifat Mahapemurah dan Mahapenyayang.

Cara-cara Wahyu Diturunkan Kepada Nabi SAW

Menurut beberapa ulama, Nabi SAW. dalam menerima wahyu yang diturunkan Allah SWT kepadanya, telah mengalami berbagai macam cara.
Menurut Assuhaili dalam kitab Arraudul Anif menyatakan macam-macam wahyu yang diterima oleh Nabi SAW. sebagai berikut:

1. Dengan cara mimpi.

2. Dicampakkan ke dalam jiwanya perkataan yang dimaksudkan. Kata Mujahid dan kebanyakan ahli tafsir yang dimaksud dengan wahyu dalam surat Asysyura, yaitu Tuhan mencampakkan ke dalam jiwa Nabi. wahyu yang dimaksudkan.

3. Datang kepada Nabi wahyu seperti gerincingan lonceng. Inilah yang paling berat diterima Nabi SAW. sehingga bercucuran keringat.

4. Malaikat merupakan dirinya sebagai seorang laki-laki. Pernah Jibril datang kepada Nabi SAW. dalam rupa Dihyah Ibnu Khalifah seorang lelaki yang sangat elok rupanya.

5. Jibril memperlihatkan dirinya kepada Nabi dalam rupanya yang asli, yang mempunyai enam ratus sayap.

6. Allah berbicara kepada Nabi dari belakang hijab, baik Nabi dalam keadaan sadar (jaga) seperti di dalam Isra' ataupun dalam tidur.

7. Israfil turun membawa beberapa kalimat dan wahyu sebelum Jibril datang membawa wahyu Alquran.

Cara-cara Wahyu Diturunkan Kepada Rasul Allah

Pada Rasul Allah dalam menerima wahyu yang diturunkan kepadanya, sangat bermacam-macam; yakni bermacam-macam yang dirasakan dan dialaminya. Sebagaimana Firman Allah SWT. yang artinya:

"Dan tidaklah Allah berfirman kepada manusia, kecuali melalui wahyu, dari balik tabir atau Ia mengutus utusan (malaikat), lalu ia mewahyukan apa yang ia kehendaki dengan izin-Nya. Sesungguhnya Dia Mahatinggi lagi Bijaksana".
(Q.S. Asysyu'ara, 51)

Dari keterangan ayat tersebut, bahwa Allah menyampaikan wahyu kepada Rasul dengan:

1. Wahyu, yakni menghujamkan langsung;

2. Langsung memperdengarkan KalamNya dari belakang tabir;

3. Mengutus malaikat Jibril A.S. untuk membawa wahyu-Nya.

Menurut Abd. Azim Azzarqani merincikan macam-macam pengalaman Nabi dalam menerima wahyu sebagai berikut:

1. Dihujamkan secara langsung ke dalam manusia pilihanNya dengan cara sangat mudah, tak dapat dihindari dan tak ada suatu keraguan di dalamnya;

2. Berupa hasil mimpi yang benar seperti yang dialami Nabi Ibrahim A.S.
"Ibrahim berkata: Hai anakku, sesungguhnya aku bermimpi (menerima wahyu lewat mimpi) bahwa aku diperintahkan untuk menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu".
(Q.S. Assaffat, 102)

3. Seperti gema genta, bentuk inilah yang amat berat dirasakan Nabi sehingga bercucuran keringat dari keningnya, walaupun dalam keadaan cuaca dingin;

4. Berupa pembicaraan langsung antara Allah dengan hamba pilihanNya. Seperti yang terjadi pada Nabi Musa A.S. sebagaimana Firman Allah SWT. yang artinya:
"Dan Allah berbicara kepada Musa dengan langsung".
(Q.S. Annisa', 164)

5. Yang paling umum, wahyu dibawa Jibril disampaikan kepada Nabi/Rasul atas izin-Nya. Wahyu Alquran semuanya diterima melalui pelantara Jibril.

Nama-nama Lain Bagian Alquran

Amat banyak nama-nama lain bagi Alquran yang terdapat dalam Alquran itu sendiri yang tersebar diberbagai surat dalam Alquran, diantaranya ialah:

1. Alkitab, seperti dinyatakan dalam ayat:

"Inilah Alkitab (Alquran) yang tidak ada keraguan padanya, sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa".
(Q.S. Albaqarah, 2)

2. Alfurqan, artinya perbedaannya yang hak dengan yang batil, seperti pada ayat:

"Mahasuci Tuhan yang telah menurunkan Alfurqan kepada hamba-Nya, agar ia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam".
(Q.S. Alfurqan, : 1)

3. Azzikr, artinya peringatan yakni peringatan bagi yang lupa seperti pada ayat:

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Azzikr (Alquran) dan sesungguhnya Kami pulalah yang memeliharanya".
(Q.S. Alhijr, 9)

4. Suhuf, berarti lembaran-lembaran, seperti pada ayat:

"(yaitu) seorang Rasul Allah (Muhammad) yang membacakan Suhuf (Alquran) yang disucikan"
(Q.S. Albayyinah, 2)

5. Tanzil, berarti yang diturunkan, seperti pada ayat:

"Dan sesungguhnya Alquran itu benar-benar Tanzil (diturunkan) oleh Tuhan seru sekalian alam".
(Q.S. Asysyu'ara, 192)

Senin, 22 Juli 2013

Perbedaan Wahyu Dengan Ilham

Ilham dari segi bahasa berarti menelan, dalam arti menghujamkan sesuatu ke dalam jiwa. Firman Allah SWT:
"Maka Allah mengilhamkan (menghunjamkan) kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan" (Q.S. Asysyams, 8).
Menurut M. Rasyid Rida dalam kitab Alwahwu Muhammad, ilham ialah sesuatu perasaan emosional YANG DIYAKINI oleh jiwa sehingga jiwa itu terdorong untuk melakukan yang dikehendakinya oleh dorongan ilham itu tanpa disadari dari mana datangnya: keadaanya hampir sama dengan perasaan lapar, dahaga, sedih, senang dan sebagainya.
Yang menerima ilham tidak hanya manusia namun binatang dan tumbuh-tumbuhan pun menerimanya. Dalam surat Annahl disinggung tentang ilham untuk lebah. Ilham dalam ayat ini menurut Fakhrurrazi ialah Allah telah menetapkan perilaku naluriah kepada lebah.
Prof. Hasbi As Siddiqi menyatakan: ilham demikian diperoleh dengan cara kasyaf maknawi, tidak memakai perantaraan malaikat berjalan menurut cara-cara tertentu yang biasa Allah pergunakan terhadap tiap-tiap maujud.

Kesamaan wahyu dengan ilham ialah:
- Keduanya sama-sama diterima oleh manusia;
- Sama-sama menimbulkan ke fahaman dalam hati;
- Sama-sama menumbuhkan keyakinan;
- Sama-sama diberi demi kemaslahatan;
- Sama-sama pemberian Allah SWT.

Perbedaan wahyu dengan ilham ialah:
- Wahyu datang lewat Jibril, sedangkan ilham melalui penghunjaman langsung oleh Allah SWT kepada yang dikehendaki-Nya;
- Wahyu diterima untuk kemaslahatan seluruh manusia buat umat tertentu, sedangkan ilham untuk yang menerima saja;
- Wahyu tidak diminta kepada Allah untuk diturunkan pada waktu-waktu tertentu, sedangkan ilham menurut sebagaian ulama dapat diminta kepada Allah melalui cara membersihkan diri dan bertaqarrub kepada Allah SWT;
- Wahyu pintunya telah tertutup sejak berakhirnya tugas ke-Nabian Muhammad SAW. : sehingga wahyu dikenal istilah:
(tertutup rapat pintunya), sedangkan ilham senantiasa terbuka selagi masih ada manusia dan berlaku sepanjang masa: (selalu terbuka pintunya).

Pengertian Wahyu

Dari bahasa wahyu berarti: kecepatan, bisikan, isyarat, ilham, kitab, perundingan:

Wahyu berarti bisikan, seperti pada ayat yang artinya:

"Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi ada musuh-musuh yang terdiri dari setan, manusia dan jin sebagaian mereka membisikkan sebagaian yang lain dengan ucapan yang indah untuk menipu mereka". (Alan'am: 112).

Wahyu berarti isyarat/petunjuk, seperti pada ayat yang artinya:

"Maka ia Zakaria keluar dari Mihrab menuju kaumnya lalu ia memberi isyarat kepada mereka. Hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang." (Q.S. Maryam, 11).

Wahyu berarti ilham, seperti pada ayat yang artinya:

"Dan Tuhanmu meninggalkan kepada lebah : Buatlah sarang-sarangmu di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan dari apa yang mereka jadikan atap." (Q.S. Annahln, 68).

Wahyu berarti perintah, seperti pada ayat yang artinya:

"Dan ketika Aku perintahkan kepada Hawariyin (melalui Nabi Isa) : "Berimanlah kamu sekalian kepada-Ku..." (Q.S. Almaidah, 111).

Wahyu berarti perundingan, seperti pada ayat yang artinya:

"Dan sesungguhnya setan-setan itu membisikkan (berunding secara rahasia) kepada mereka, agar mereka membantai kamu, dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu menjadi orang-orang muryrik". (Q.S. Alan'am, 121).

Wahyu yang berarti wahyu sesungguhnya, seperti ayat yang artinya:

"Dan tiadalah yang diucapkan itu (Alquran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapan itu tidak lain hanyalah wahyu yang di wahyukan." (Q.S. Annajam, 3-4).

Para ulama tafsir cenderung mengartikan wahyu secara bahasa, sebagai berikut: "Wahyu ialah suatu isyarat atau petunjuk yang sangat rahasia dan berlaku sangat cepat".
Pengertian wahyu menurut istilah syara' ialah :

"Wahyu ialah pengetahuan yang diperoleh seseorang telah ada dalam dirinya dengan yakin bahwa pengetahuan itu berasal dari Tuhan seru sekalian alam dengan perantaraan pendengaran atau lainnya, maupun tidak melalui perantaraan".

Pengertian wahyu tersebut diatas, mencakup unsur-unsur:
- Berupa pengetahuan;
- Dirasakan telah ada dalam diri penerimannya;
- Adanya keyakinan, pengetahuan itu datang dari Allah SWT;
- Datangnya melalui perantara suara atau yang lainnya.

Menurut Syeikh Muhammad Abduh, wahyu ialah:
"Wahyu ialah pengetahuan yang didapatkan manusia sudah ada dalam dirinya dan ia yakin bahwa yang dirasakan itu berasal dari Allah SWT. baik datangnya melalui perantaraan atau tidak, dengan melalui suara atau tidak".

Definisi tersebut dapat ditarik unsur-unsur: bahwa wahyu:
- Berupa pengetahuan;
- Didapatkan seseorang (Nabi/Rasul) telah ada dalam hati;
- Adanya keyakinan yang dirasakan itu berasal dari Allah SWT;
- Datangnya melalui perantaraan yang tampak atau tidak;
- Datangnya dapat ditangkap suara atau tidak.

Menurut Muhammad Abdul Azim Azzaarqani, wahyu ialah:
"Adapun wahyu menurut istilah syara' ialah pemberitahuan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang dipilih mengenai segala hal yang dikehendaki untuk dikemukakannya, baik hidayah (petunjuk-Nya) maupun ilmu, namun penyampaiannya dengan cara rahasia dan tidak terjadi pada manusia biasa".

Pengertian Alquran

Syeikh Muhammad Khudari Beik merumuskan:
Alquran ialah firman Allah yang berbahasa Arab diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk difahami isinya dan di ingat selalu, disampaikan kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf dimulai surat Fatihah diakhiri surat Nas.

Definisi tersebut mengandung unsur-unsur bahwa Alquran adalah:

- Lafaznya berbahasa Arab;
- Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW;
- Disampaikan secara mutawatir;
- Berbentuk mushaf dimulai surat Fatihah, diakhiri surat Nas.

Syeikh Muhammad Abduh mendefinisikan:

Alkitab yakni Alquran ialah bacaan yang telah tertulis dalam mushaf yang terjaga dalam hafalan-hafalan umat Islam.

Definisi tersebut dapat diuraikan:

- Alquran sebagai bacaan;
- Telah ditulis dalam mushaf;
- Terjaga dalam hafalan-hafalan umat Islam.

Banyak sekali rumusan mengenai Alquran, namun pada prinsipnya sama bahwa Alquran ialah Kalam Allah yang disampaikan dalam bahasa Arab, diturunkan secara berangsur-angsur melalui malaikat Jibril A. S. kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai mukjizat, disampaikan kepada kita penganutnya secara mutawatir, yang telah tertulis dalam mushaf Usmani dan telah dihafalkan secara baik oleh umat Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. hidup sampai akhir zaman, dimulai surat Fatihah diakhiri surat Nas, merupakan ibadah bagi yang membacanya, dan kafir bagi yang mengingkarinya.

Dengan demikian wahyu yang diturunkan kepada Nabi-Nabi selain Nabi Muhammad SAW. bukanlah Alquran. Begitu juga wahyu Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang bila dibacanya bukan merupakan ibadah (seperti hadist Qudsi) juga bukan Alquran.

Kamis, 18 Juli 2013

Roh

Roh itu adalah unsur ketiga dalam susunan tubuh manusia. Roh itu ibarat seorang penyiar yang berdiri dihadapan mikrofon, sedangkan jiwa ibarat gelombang yang halus dan bergerak, sementara tubuh ibarat alat yang berbicara (TV atau radio).
Namun begitu boleh kita katakan: Sesungguhnya roh itu adalah faktor hidup yang memerangi jiwa sehingga ia dapat merasa, marah, kasihan dan bergerak serta bertanggung jawab. Roh itu tidak ubahnya seperti suis elektrik yang mengirim kekuatan kepada atom elektrik untuk dapat melaksanakan tugasnya memberi dan mengeluarkan cahaya kepada lampu.
Sekira wayar tidak berfungsi dan lampu-lampunya telah habis kekuatannya, maka pengiriman arus elektrik dari suis tidak akan menghasilkan cahaya.
Roh itu yang membuat adanya hidup sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah menerusi firman-Nya yang artinya:
"Bagaimana kamu ingkar kepada Allah sedangkan kamu sebelumnya orang sudah mati, kemudian Dia menghidupkan kamu." (Surah al-Baqarah: 28)
Kita berasal dari yang tidak ada, kemudian Dia menjadikan Adam daripada benda, lalu Dia memberinya roh dan dia pun hidup di alam benda.
Dan alam benda ini mempunyai kesempatan seperti kesempatan magnetis dalam ilmu pertukangan. Dari kesempatan inilah terbina-nya kehidupan berfikir.

Rabu, 17 Juli 2013

Cara-cara Untuk Menjaga Diri Daripada Hal-hal Seumpama

Pertama sekali seseorang itu harus meyakinkan dirinya bahwa orang lain tidak dapat memudarat-kan dirinya karena dia mempunyai kepribadian yang mantap serta kehendak yang teguh hingga tidak dapat dipengaruhi oleh siapa pun. Sebagai contoh, sekiranya sekumpulan manusia yakin dengan kekuatan dan kekerasan seseorang, mereka akan kalah berhadapan dengan orang tersebut hanya dengan apabila bertemu pandang saja.
Kalau orang lain datang dari tempat yang jauh dan dia tidak mengenal orang tadi sebagaimana pengenalan sekelompok orang yang mengenalinya, lalu dia melawannya bertumbuk, mungkin saja dia dapat mengalahkannya dan mungkin saja orang yang dianggap hebat itu hilang kehebatannya dan wibawa serta derajatnya jatuh sedemikian rupa.
Oleh itu maka akidah (keyakinan) dapat mempengaruhi seseorang, yakni jika dia meletakan orang lain pada kedudukan di atas, maka pengaruh negatif akan meresap ke dalam dirinya. Maka lahirlah sikap mengalah dan menyerah berhadapan dengan orang tersebut.
Adapun orang asing ini tidak ada di hatinya keyakinan atau iktikad seperti itu karena dia belum mengenali orang tersebut. Maka keyakinan dan iktikad dapat mengalahkan orang yang dianggap hebat oleh orang-orang yang hudah lebih dahulu menyakini-nya sebagai orang yang hebat.
Hal yang membuat seseorang negatif dan menjadikan korban kejahatan dekat atau jauh adalah ketakutan yang menguasai dirinya. Sebenarnya kebanyakan orang yang sakit itu tidak benar mengidap suatu penyakit, hanya saja mereka menjadi korban ketakutan yang merosak dan mengganggu jiwa mereka. Perasaan seperti ini tidak dapat di obati oleh doktor biasa, karena perasaan tersebut tersembunyi jauh di sudut hati orang berkenaan.
Jika perasaan seperti itu wujud di hati seseorang, dia akan mengalami berbagai penyakit, kegelisahan dan ketakutan. Hal ini akan melemahkan kepribadiannya, lalu ia terdorong untuk pergi menemui pembohong ulung seperti tukang tenung, ahli nujum, bomoh dan ahli memanggil roh. Dia akan menjadi korban tipu daya orang-orang seperti ini.
Ketahuilah wahai sahabatku, bagaimanakah Anda supaya dapat tersenyum. Jagalah kesehatan jiwa dan jasmani, mantapkanlah kekuatan jiwamu ketika berhadapan dengan musibah atau bahaya, janganlah mengeluh dengan peredaran zaman, kekang-lah nafsu dan bendunglah keinginannya.
Dengan demikian tidak ada lagi orang yang dapat memudarat-kan Anda. Akal Anda adalah ke-upayaan Anda. Dengan Anda mampuh menolak bisikan dan pengaruh jiwa. Kemauan Anda adalah milik Anda sepenuhnya, maka Anda dapat menepis setiap angkara yang mendengki dan membenci Anda. Kehendak-mu adalah hak-mu yang boleh Anda arahkan kemana saja Anda inginkan.
Dengan kata lain, sebagai latihan-latihan yang dilakukan pengikut falsafah Yoga ialah menyuburkan perasaan optimistik, penuh harapan dan yakin beroleh kejayaan. Di samping itu mereka berusaha membuang hal-hal yang negatif seperti sikap pesimistik, putus asa, takut gagal dan sebagainya.
Falsafah ini tidak bertentangan dengan dasar-dasar yang diambil dari al-Quran al-Karim:
"Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya hanya orang kafirlah yang berputus asa." (Surah Yusuf: 87)
Sesungguhnya harapan itu adalah falsafah hidup yang sebenarnya bagi orang yang ingin mendapat kesenangan yang di anugrah-kan Allah kepada para hamba-Nya ketika di dunia.

Alam Sadar

Ingatan, lintas hati, pemikiran dan semua maklumat yang tergambar dalam otak atau sesuatu yang dapat kita ingat dengan kehendaknya dan melahirkannya dalam benak kita dengan kemauan sendiri (bukan karena terpaksa) dan ini boleh mempengaruhi emosi dan perasaan kita. Inilah yang disebut akal zahir atau alam sadar manusia.
Dilihat dari segi susun dan komposisinya, ini tergolong ke dalam wujud yang bersifat maknawi (tidak berjisim atau berjasad). Meskipun kehadirannya dalam tubuh melahirkan hubungan yang bersifat dialektikal antaranya, hubungan yang paling mempengaruhi antara satu sama lain. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui pakar-pakar yang akan datang ini.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa setiap maklumat, kajian, ingatan, lintasan hati dan setiap kegiatan akal dan percobaan-percobaan manusia dari lahirnya hingga kematiaannya terus tersimpat dalam akalnya, sama ada dalam akal zahir ata akal batin. Sekiranya semuanya di himpun dan ditulis mungkin mencapai beberapa jilid besar yang tidak mungkin menghitung dan mengira-nya.
Ia terus tersimpan dalam jiwa, hitungannya tidak dapat diketahui dan tempatnya tidak dapat ditentukan oleh ilmu pengetahuan hingga saat ini. Dengan ini terbuktilah bahwa masih banyak yang belum dapat diungkapkan oleh kehebatan ilmu pengetahuan.

Selasa, 16 Juli 2013

Kesempatan

Jika itu ada waktu dalam kesempatan hari ini maka cepatlah bertindak sebelum ketinggalan dan sebelum penyesalan tiba. Terkadang kesempatan hanya sekali dan terkadang juga kesempatan itu akan datang kembali. Bila tidak akan datang atau berharap agar datanglah yang berujung penantian hampa, maka lebih baiknya lakukan selagi ada kesempatan sekarang, sebab esok lupa atau nanti belum pasti akan datang kembali dengan terkecuali jika ada kabar pasti bahwa masih ada kesempatan yang akan datang.
Menunda-nunda akan menimbulkan ketinggalan dan merugikan diri sendiri yang berakibat penyesalan akan melanda membayangi-nya terus dengan penuh kesedihan, sebagaimana contoh bilamana dalam melaksanakan ibadah yang wajib untuk sebagai hamba-Nya selalu ditunda-tunda dan akhirnya waktu buat ibadah terlewati sedangkan waktu yang sudah berlalu tidak bisa diulang, maka orang itu akan mendapatkan kerugian baginya. Dari segitu itulah selagi masih ada waktu kesempatan buat dilaksanakan, maka laksanakan-lah segera mungkin dengan menunda segala kesibukan dalam beraktivitas sehari-hari.
Dimana kesempatan sekarang belum terkejar dan ada kepastian yang tepat bahwa besok atau kelak nanti kesempatan itu datang lagi, maka bersabarlah dan sambil mempersiapkan diri untuk meraih kesempurnaan yang didambakannya. Dengan kesabaran menunggu dan mempersiapkan untuk mendapatkan lagi kesempatan kedua seharusnya ber-waspada agar kelak kesempatan itu tidak terlewati lagi.
Banyak orang-orang pada umumnya jika mendapatkan kegagalan meng-harapkan bahwa nanti bisa mendapatkan kesempatan. Dan kegagalan itu dijadikan pedoman pengalaman buat menghadapi kedua kalinya.

Kesempatan

Jika itu ada waktu dalam kesempatan hari ini maka cepatlah bertindak sebelum ketinggalan dan sebelum penyesalan tiba. Terkadang kesempatan hanya sekali dan terkadang juga kesempatan itu akan datang kembali. Bila tidak akan datang atau berharap agar datanglah yang berujung penantian hampa, maka lebih baiknya lakukan selagi ada kesempatan sekarang, sebab esok lupa atau nanti belum pasti akan datang kembali dengan terkecuali jika ada kabar pasti bahwa masih ada kesempatan yang akan datang.
Menunda-nunda akan menimbulkan ketinggalan dan merugikan diri sendiri yang berakibat penyesalan akan melanda membayangi-nya terus dengan penuh kesedihan, sebagaimana contoh bilamana dalam melaksanakan ibadah yang wajib untuk sebagai hamba-Nya selalu ditunda-tunda dan akhirnya waktu buat ibadah terlewati sedangkan waktu yang sudah berlalu tidak bisa diulang, maka orang itu akan mendapatkan kerugian baginya. Dari segitu itulah selagi masih ada waktu kesempatan buat dilaksanakan, maka laksanakan-lah segera mungkin dengan menunda segala kesibukan dalam beraktivitas sehari-hari.
Dimana kesempatan sekarang belum terkejar dan ada kepastian yang tepat bahwa besok atau kelak nanti kesempatan itu datang lagi, maka bersabarlah dan sambil mempersiapkan diri untuk meraih kesempurnaan yang didambakannya. Dengan kesabaran menunggu dan mempersiapkan untuk mendapatkan lagi kesempatan kedua seharusnya ber-waspada agar kelak kesempatan itu tidak terlewati lagi.
Banyak orang-orang pada umumnya jika mendapatkan kegagalan meng-harapkan bahwa nanti bisa mendapatkan kesempatan. Dan kegagalan itu dijadikan pedoman pengalaman buat menghadapi kedua kalinya.

Senin, 15 Juli 2013

Unsur-Unsur Nafsu

Nafsu terdiri daripada beberapa unsur yang bersifat maknawi seperti tabiat atau pembawaan seseorang atau binatang dalam individuannya atau kelompoknya.
Nafsu mempunyai berbagai-bagai kecenderungan semula jadi atau sifat yang dibawa sejak lahir, yakni berupa pemikiran, ingatan, lintas hati, persepsi yang diwarisi. Di samping itu ia juga mempunyai kecenderungan dan prilaku akal dan jiwa, dorongan untuk berbuat sesuatu yang diperoleh melalui proses belajar dan latihan serta pembiasaan, sama ada dilakukan secara berkelompok begitu juga secara perseorangan dari kecil hingga matinya.
Kesemua inilah yang membentuk suatu komposisi nafsu, kemudian menjadi sakhsiah dan kepribadiannya. Inilah yang kita maksudkan dengan unsur-unsur nafsu seperti disebutkan di atas.
Untuk dapat mengetahui unsur-unsur tersebut secara lebih mendalam dan terperinci maka kita perlulah lebih dahulu mengetahui bagian-bagian nafsu itu sendiri.

Komposisi Nafsu

Unsur jasmani yang tersusun daripada sejumlah anggota tubuh, urat-urat dan sel.
Dari unsur-unsur inilah terbentuknya tubuh manusia dan ini adalah bidang yang dikaji oleh calon dokter meneliti dan mengkaji fungsi-fungsi dan kekurangan-kekurangan yang berlaku kepadanya. Seorang dokter hendaklah mengetahui ilmu tubuh manusia secara mendalam supaya ia boleh melautkan kerja-kerja perbuatan yang bisa kita panggil dokter.
Unsur yang tidak dapat melihat (maknawi), yaitu komposisi yang menguasai unsur jasmani tadi, yang mendorong dan menggerakan anggota tubuh untuk melakukan apa juga tindakan zahiriah.
Maka tubuh-tubuh yang tergolong jasmani bagaimanapun jenis unsur-unsur yang ia terdiri daripadanya-kesemuanya tunduk kepada pedoman umum ini.
Maka apabila kita melihat tubuh bergerak, kita dapat ketahui dengan jelas bahwa disana ada unsur lain yang bukan unsur jasmani. Unsur yang dimaksudkan inilah yang mempengaruhi dan menggerakannya, itulah yang disebut unsur kegiatan atau unsur gerak yang berpangkal dari kekuatan-kekuatan tabiat.
Apabila gerak-gerak tubuh mengandungi sesuatu yang menunjukan untuk berpikir dan berbuat, kita dapat ketahui dengan mudah bahwa kekuatan yang menggerakan tubuh ini adalah kekuatan yang berakal lagi berbuat.
Kegiatan nafsu adalah salah satu fenomena kekuatan-kekuatan tabiat yang bekerja dialam, dan ia juga berperanan untuk mempengaruhi suatu benda. Ini seperti elektrik, magnet, cahaya, panas dan semua kekuatan alam tabii ini (tabiat). Tetapi kegiatan nafsu berbeda dengan kegiatan-kegiatan yang baru disebutkan, yakni ia adalah kekuatan yang berakal, merencanakan, memikirkan, menguasai dan mencipta. Karena itulah disebut insan itu insan, sebagaimana dikatakan seorang penyair:
Hadapkan-lah kepada jiwa itu
Dan sempurnakan-lah kelebihan-kelebihannya
Engkau manusia adalah disebabkan jiwa
bukan disebabkan tubuh
wahai yang berkhidmat kepada tubuh
Berapa banyak engkau berkorban untuknya
Apakah engkau tuntut keuntungan dari sesuatu
yang padanya terdapat kerugian.

Kedudukan nafsu yang maknawi itu jika dibandingkan dengan tubuh yang bersifat ke-bendaan adalah seperti kedudukan seorang penyanyi dengan alat-alat musiknya.
Nafsu dan tubuh paling melengkapi dan mempengaruhi.
Apa yang dirasakan oleh nafsu juga turut dirasakan oleh tubuh. Jika nafsu ber-penyakit maka tubuh pun ikut merasa sakit.
Mengkaji tubuh manusia adalah bidang pengkhususan calon dokter, kajian tentang kejiwaan ditinjau dari segi susunannya, tugas-tugasnya, perubahan-perubahannya (kesehatan, penyakit dan perawatannya) adalah tugas seorang psikaitri. Jika tubuh mempunyai berbagai-bagai unsur fisikal, maka nafsu pun mempunyai beberapa unsur yang tidak nampak (abstrak).

Minggu, 14 Juli 2013

Tahun Baru

Waktu terus berlalu, karena hari berganti hari hinga minggu ketemu minggu sampai bulan bergantian bulan yang akhirnya tiba dalam tahun baru. Sesuat yang sangat spesial buat seseorang sudah direncanakan untuk menyambut pergantian tahun, meskipun masih lama kedatangan tahun baru.
Dalam tahun baru tidak harus menuntut serba baru, melainkan siap dengan segala tuntunan di era baru, karena pergantian tahun biasanya selalu menuntut sesuatu dari kehidupan. Satu contoh kecil dalam mempersiapan datangnya tahun yang baru, jika memberikan bunga untuk seorang pacar tercinta itu termasuk hal yang sudah sering orang lakukan dengan kata termasuk ketinggalan jaman alias sudah tidak baru lagi. Nah, jika ngasih kado jam. Wah udah ketinggalan juga, sebab orang-orang sering memberikan pasangannya dengan kado seperti itu, jadi gimana buat mempersiapkan datangnya tahun baru khusus untuk seseorang yang dicintainya. Jangan khawatir dan jangan bingung apalagi sampai was-was karena tidak mempunyai ide atau tidak punya pikiran ngasih apa nanti ditahun baru itu. Caranya gampang, ngga usah ganti pacar dan tidak usah putus dan terus nyari pacar lagi, cukup pacar yang dulu biarkan, dan jika bisa cari lagi untuk tambahan pacar menjadi dua jadi kan baru namanya. Masalahnya ditahun baru pacar tidak harus ganti agar menjadi baru, tambah satu itu baru. Nah kalau udah selesai tahun barunya ntar kerasa gimana rasanya punya pacar dua wah pasti seru banget dan bisa bangga pada teman-teman terdekat bahwa dirinya bisa mendapatkan pacar sekaligus dua pasti teman-teman biasa bangga yang berujung pacarnya pada kabur karena satu sama yang satunya lagi ketemu bentrok. Pasti dari kedua ceweknya mendapatkan kado istimewa dari telapak tangan yang meluncur dan mendarat di pipi sebelah kiri dan kanan :)

Sabtu, 13 Juli 2013

Jangan Pernah Berkata Terlambat

Tiada kata terlambat buat orang yang masih mempunyai akal sehat, karena akalnya itu akan senantiasa berpikir dari keterlambatan untuk mengejarnya. Lambat laun yang penting telaten niscaya akan tercapai juga. Daripada berdiam diri karena merasa sudah terlambat, justru seharusnya hal ini menjadikan pengalaman untuk kedepannya agar lebih waspada jika akan mengalaminya lagi.
Terlambat bukan hal yang gagal melainkan terlambat karena ada rintangan yang menghalang dalam meraih tujuan.
Kegagalan memang kesuksesan yang tertunda, jika tidak berusaha bukan yang tertunda melainkan orang itu tidak ada niat buat sukses cuman khayalan ingin sukses. Semua ini tidak mungkin terwujud. Jadi kegagalan dibiarkan terus mengarah pada kehancuran yang akan melanda.

Jumat, 12 Juli 2013

Doa Dan Sedekah Yang Tidak Diterima

Diriwatkan dari Mush'ab bin Sa'ad, ia berkata: Abdullah bin Umar r.a. pernah masuk ke tempat Ibnu Amar untuk menjenguknya ketika sakit. Lalu ia bertanya, "Hai Ibnu Umar, ketika di Basrah mengapa kamu tidak berdoa kepada Allah swt. untuk saya?" Abdullah bin Umar mejawab, "Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Allah tidak menerima shalat (doa) tanpa ber-suci dan tidak menerima sedekah dari hasil penipuan (hasil yang tidak halal).'" (HR. Muslim).
Hadist di atas menggambarkan dua perbuatan yang tidak diterima oleh Allah swt. yakni doa tanpa ber-suci dan sedekah dari hasil tidak halal.
DOA TANPA BER-SUCI
Shalat adalah doa. Sebab, dalam seluruh gerakan ibadah shalat semuanya berisi doa dan harapan kepada Sang Khalik agar mengabulkan hajat hamba-Nya. Harapan ini mencakup kebutuhan ukhrawi tanpa melupakan kepentingan duniawi. Bagi umat Islam, doa merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Suci, Allah swt. Karena yang kita tuju adalah zat Yang Maha Suci, maka diri kitapun sebagai pemohon harus menyesuaikan diri, sesuai dengan aturan yang pantas dilakukan.
Ketika berdoa, seorang muslim harus sungguh-sungguh bersih dari segala kotoran, baik hadats kecil maupun hadast besar yang bisa menghalangi tercapainya doa, terutama dari awal niat kita yang ter-patri di dalam hati. Untuk menciptakan demikian, maka hati, pikiran, jiwa serta perangkat lain yang kita miliki harus kita fokuskan kepada Allah dengan niat ikhlas.
SEDEKAH DARI HASIL PENIPUAN
Pada dasarnya, sedekah atau memberikan barang berharga yang kita miliki kepada orang lain tanpa pamrih adalah perbuatan mulia dan sangat dianjurkan oleh agama. Karena sedekah dapat membantu orang-orang yang tidak mampu, khususnya dalam bidang ekonomi. Besar kecilnya bentuk sedekah tidak dibatasi atau sesuai dengan kemampuan individu.
Namun, ternyata ada sedekah yang tidak diterima oleh Allah swt, walaupun bentuk sedekahnya sendiri tetap diterima oleh manusia, yaitu sedekah yang dihasilkan dari penipuan seperti yang dimaksud oleh hadist di atas. Kenapa tidak diterima?. Penipuan adalah metode mendapatkan sesuatu atau hasil dengan cara yang tidak halal. Dengan kata lain sedekah itu hasil penipuan, pencurian dan sejenisnya yang berbau tidak halal untuk dijadikan sedekah Allah swt tidak menerimanya walaupun tujuan itu baik untuk membantu.
Semoga ini semua menjadi berguna buat kita semua agar bisa berhati-hati dalam melaksanakan ibadah karena Allah swt. dan lebih berkhusu untuk meningkatkan imam dan takwa kepada-Nya.

Jangan Tunda Lagi !

Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan melakukan amal sholeh dan nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran (Qs. Al Ashr: 1-3)
Menjelang perang Tabuk, Rasulullah menjelaskan kepada kaum muslimin untuk bersiap-siap menghadapi perang yang akan datang pada musim kemarau nanti. Perang kali ini dipersiapkan secara matang, melihat musuh yang lebih besar dibanding perang sebelumnya. Persiapan kaum muslimin sudah mulai terlihat, salah satunya adalah Ka'ab bin Malik r.a. yang tengah mempersiapkan kendaraan untuk tugas mulia itu.
Tiba-tiba datang rasa malas pada dirinya, sesampainya dirumah seharusnya ia sudah mempersiapkan sejaga perlengkapan perangnya, seperti baju atau senjata. Namun Ka'ab tidak berbuat apa-apa. Dalam hatinya ia berkata, "saya dapat mengerjakannya sewaktu-waktu." Sikap malas ini berlarut-larut, ia tetap malas beranjak dari rumahnya. Padahal kaum muslimin bersama Rasulullah sudah siap berangkat, menuju medan perang.
Melihat itu Ka'ab membatin, "saya akan mempersiapkan diri sebentar lagi." Sayangnya ia tetap tidak beranjak, padahal rombongan Rasulullah telah berangkat, berjihad melawan kaum kafir. Tidak juga Ka'ab maju ke-medan laga, dan kembali berkata kepada dirinya sendiri, "saya pasti akan dapat menyusul mereka."
Sampai akhirnya rombongan telah jauh menuju garis depan, dan Ka'ab tidak lagi dapat menyusul mereka. Bertapa menyesal-nya hati Ka'ab, sementara kaum muslimin bertaruh nyawa, ia hanya duduk penuh penyesalan. Di rumah Ka'ab jadi serba salah, tak ada seorangpun yang mau berteman dengannya, karena sikapnya yang tidak mengikuti perintah Rasul. Hati Ka'ab semakin sengsara dan amat sangat menyesal, karena tidak ikut berjihad dengan berperang di jalan Allah.
Ketika kaum muslimin menuai kemenangan perang Tabuk, dan pulang dengan wajah yang penuh rasa syukur dan suka cita, penyesalan yang tak terhingga menyelimuti hati Ka'ab. Andai kata ia tidak mengikuti hawa nafsunya, tentu saat ini limpahan pahala Allah akan ia rasakan, bukan kekecewaan karena penyesalan.
Berat dan malu hati Ka'ab untuk bertemu Rasulullah. Ia bisa saja mengatakan berbagai alasan kepada Rasulullah, nisamya beralasan udzur (tidak mampuh karena fisik) atau apapun yang bukan sebenarnya, dan ia yakin Rasulullah akan percaya, tetapi itu tidak dilakukannya. Ia sudah siap menerima resiko apapun, karena kenyataan, ia memang menyepelekan perintah Rasul, menunda-nunda pekerjaan, dan menyepelekan-nya. Karena memang baru kali ini ia melakukan perbuatan tercela. Setelah mendengar pengakuan jujur Ka'ab yang tidak syar'i, selanjutnya Rasulullah melarang para sahabatnya untuk berbicara kepada Ka'ab.
Maka mulailah orang-orang menjauh dari Ka'ab, sehingga berubahlah suasana kota Madinah bagi Ka'ab, seolah-olah ia adalah orang asing dalam keramaian itu. Menangislah Ka'ab sejadi-jadinya. Penyesalannya tiada berguna.

Bersyukur

Teriknya panas mentari menusuk pori-pori seakan rasa mengeluh tiba namun Alhamdulillah rasa itu hilang karena hati tetap mensyukuri apa yang telah Ia berikan. Tiada kata-kata yang layak untuk di ucapkan melainkan perkataan Syukur Alhamdulillah, hal ini memenangkan dan meyakinkan jiwa sebab aku percaya Tuhan selalu ada untuk kita semua.
Murka Tuhan bukan akibat jiwanya melainkan akibat perbuatannya, jangan sampai itu terjadi jika terjadi niscaya menjadi orang yang sangat rugi. Maka dari sekaranglah kita mulai belajar bersyukur karena segala sesuatu Tuhan-lah sudah kehendak, manusia sebagai hamba-Nya sepatutnya menerima dengan ikhlas jangan sampai keputus asa-an menghasut-mu bila kurang beriman maka itu mudah untuk menghasut dalam bentuk putus asa. Marilah kita sekali lagi selalu mengingat Tuhan dimana saja, sesibuk apapun, dengan selalu mengingatnya akan tercapai rasa bersyukur datang beda dengan selalu men-tiada-kan akan merasa serba kurang meskipun itu cukup dan bila dengan syukur dalam hati ikhlas biarpun tidak mencukupi akan terasa berguna bagi diri kita dan akan terasa nikmat yang luar biasa.

Kamis, 11 Juli 2013

Surat Al-Mulk

Di Maha kuat atas segala sesuatu. Yang telah mengadakan kehidupan, dan kematian untuk menguji kamu, siapa yang paling baik amal-nya. Dia Maha Perkasa Maha Pengampun. Yang telah menciptakan tujuh petala langit bertingkat. Kau lihat semua ciptaan Tuhan tidak ada yang tidak seimbang. Coba lihat lagi, apakah ada cacatnya? Sekali lagi coba pandanglah lagi, pandangan-mu akan sia-sia kembali, hampa tidak ada hasilnya. Kami sudah jadikan demikian indahnya langit alam dunia ini dengan bintang-bintang bertaburan, yang Kami jadikan sebagai pelontar terhadap setan, dan Kami sediakan buat mereka adzab neraka. Dan mereka, orang-orang yang mengingkari Tuhan, akan ditindak dengan siksa neraka jahanam. Suatu tempat kembali yang jelek sekali. Bila mereka sudah dilemparkan ke dalamnya, mereka akan dengar deru-nya yang dasyat sedang bergolak. Hampir-hampir berantakan neraka itu, saking kelewat marahnya. Setiap ada satu kelompok manusia yang akan dicampakan ke dalam neraka, ditanya oleh para pengawal, "Apa dulu tidak ada orang yang memperingatkan kamu?" Mereka menjawab, "Ada, kami sudah pernah mendapat perintah dari seorang Rasul, tetapi kami sangkal, kami bilang, "Tuhan tidak menurunkan apa-apa, kamu adalah orang-orang yang sangat kesasar." Katanya lagi menyesal, "Andaikata dulu ada kami mendengar dan berfikir, sudah tentu kami sekarang ini tidak akan menjadi penghuni neraka". Mereka sudah mengakui akan dosanya. Sudah tidak ada harapan buat mereka, penghuni-penghuni neraka itu. Sungguh orang-orang yang takut kepada Tuhan yang ghaib, akan mendapat ampunan dan pahala yang besar. Bicaralah secara rahasia, atau blak-blakan. Dia tahu semua isi hati. Tidakkah Dia mengetahui semua yang diciptakannya: Dia Maha Halus, Maha Tahu. Dia yang telah menjadikan bumi ini takluk kepadamu, karena ber-langlang buanalah ke segenap penjuru, makanlah dari rizki pemberian-Nya. Kepada-Nya kamu sekalian bakal dibangkitkan kembali. Apa kiranya kamu bakal selamat dari bencana yang bakal turun dari langit, yang membenamkan kamu dalam bumi, yang akan menjadi luluh?. Apa kiranya kamu bakal selamat dari bencana yang bakal turun dari langit membawa angin prahara mengamuk memporak-porandakan kamu? Kelak kamu akan tahu bagaimana hebatnya ancaman-Ku itu dulu, sebelum mereka, sudah banyak umat yang menyangkal. Bagaimana tindakan Kami terhadap penyangkalan mereka itu? Apa mereka tidak melihat burung yang terbang diatas mereka mengembang kuncupkan sayapnya? Tidak ada yang bisa menahannya kecuali Tuhan Yang Maha Rahman. Sungguh Dia melihat segala yang ada. Siapakah yang sanggup menjadi pengawal yang akan membela-mu selain daripada Allah, Maha Semurah?. Tidak lain orang Kafir itu hanya dalam keadaan tertipu. Siapakah yang akan memberi rizki kepadamu, kalau Allah menahan pemberian-Nya? Tetapi malahan mereka bertambah congkak dan bertambah jauh. Apakah orang yang berjalan dengan merangkak meraba-raba lebih terpimpin dari pada orang yang berjalan dengan tegak lurus?. Katakanlah, "Dialog yang Allah menciptakan kamu dan diperlengkapi dengan alat pendengar dengan alat untuk melihat, dan hati nurani. Tetapi kamu sedikit sekali bersyukur." Katakanlah, "Dialah yang telah menciptakan kamu dimuka bumi. Dan kepada-Nyalah kamu bakal dikembalikan." Mereka berkata, "Kapan datangnya hari yang dijanjikan itu kalau kamu memang benar?" Katakanlah, "Itu hanya Tuhan yang tahu. Aku hanya sekedar memberi ingat saja." Nanti jika mereka sudah tahu, bahwa azab itu sudah dekat, maka akan menjadi muram muka orang-orang kafir itu. Dikatakan (kepada mereka), "Inilah dia yang kamu tantang itu." Katakan, "Bagaimana pikiramu, seandainya aku dan pengikut-pengikut-ku dimusnahkan oleh Tuhan atau diberi-Nya rahmat rahayu? Siapa yang bisa menyelamatkan orang kafir dari azab yang amat nyeri?" Katakanlah, "Dialah Tuhan Yang Maha Rahman. Kami beriman semuanya kepada-Nya kami semua tawakal kepada-Nya. Nanti kamu akan tahu, siapa yang sebenarnya yang kesasar." Katakanlah, "Bagaimana pikiran-mu, kalau sumur-sumurmu jadi kering. Siapa yang bisa membuat mata air buat kamu?".

Rabu, 10 Juli 2013

Mengejar Pahala

Sahabat yang budiman, semoga puasa yang ke-2 ini bisa menjadi lebih baik dari puasa pertama. Maksudnya, semoga lebih bertambah pahala yang kita dapatkan atau yang kita cari dari hari sebelumnya. Pahala seseorang tidak bisa di dapat dari orang lain dan dari siapapun hanya bisa mendatangkan pahala dari-Nya adalah tergantung pada diri kita sendiri. Seandainya kita mengejar atas ridha Allah SWT. maka disetiap perbuatan yang baik disitulah Tuhan akan terus menambahkan pahala kepada kita. Dan ingat jangan sampai pahala yang sudah kita dapatkan diambil kembali oleh-Nya akibat satu kata "Menghina" hal ini bisa menghapus pahala-pahala yang sudah kita dapatkan. Jagalah hati jagalah mata dan selalulah meminta petunjuk jalan yang lurus kepada-Nya.
Hati yang mulia adalah hati yang selalu mengambil keputusan karena atas ridha Allah. Dengan segala keikhlasan dalam melakukan ataupun menerima pemberian-Nya, mau itu cobaan atau mau itu takdir yang menimpa, mau itu perkataan atau mau itu tindakan. Nyatanya kita sebagai manusia biasa yang tidak luput dengan kata khilaf dan perbuatan dosa besar maupun kecil, namun apa salahnya jika berusaha selagi masih diberi kesempatan untuk merubah diri menjadi lebih baik. Jangan ditunda lagi kesempatan waktu yang tersisa karena waktu tak bisa diulang dan tak dapat di undur kembali sampai akhir jaman-pun sekaligus. Maka dari segi inilah kita seharusnya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya karena sesungguhnya manusia tidak mengetahui akan dimana ajal bisa menjemputnya.
Bertobat sebelum ajal datang, dan mengingat kehidupan yang kekal hanya di dapatkan kelak diakhirat nanti. Kesenangan di dunia bukan berarti bisa menjamin kesenang buat kelak diakhirat melainkan kesenangan itu menjadikan mala petaka. Tetapi kesibukan mencari pahala karena ridha-Nya niscaya akan membawa ke-bahagiaan untuk kesenangan diakhirat kelak nanti.
Semoga kita sebagi umat Islam yang selalu mendapat petunjuk dijalan yang lurus. Dan tidak menjadikan perbedaan diantara muslim-muslim saudara kita yang sebenarnya. Terkadang hasrat ambisi yang tak dapat dikendalikan namun bisa dicegah dengan penuh mengingat aturan-aturan Allah yang sudah diterapkan dan menjalankan apa perintahnya dengan menjauhi larangan-Nya. Disini kita hidup penuh dengan ke-khawatiran akan apa yang kita pertanggung jawaban didepan-Nya nanti terkecuali tanpa ada was-was bila selalu taat dan tawakal menjalankan aturan yang sudah ditentukan-Nya.

Pemikiran

Banyak cerita yang sampai kepada kita tentang recobaan yang dilakukan oleh golongan yang menamakan diri mereka sebagai Ahli ilmu Akal. Mereka meyakini bahwa pada diri manusia, khususnya pada akalnya ada kekuatan yang mempunyai daya tarik yang efektif. Ia boleh menarik orang lain untuk melakukan sesuatu yang dikehendakinya.
Ada suatu ungkapan: "Burung akan mencari pasangan yang sejenis dengan dirinya." Atau dengan kata lain: "Orang akan tertarik dengan orang yang serupa dengannya."
Maka, orang yang hatinya penuh dengan rasa kalah, rasa tak berdaya serta rasa putus apa, dia segara menerima apa juga pemikiran yang menyokong kecenderungan hatinya. Meskipun ia mempunyai yang ada persamaan dengan apa yang ada dalam hatinya, namun fikiran-fikiran seperti ini hanya akan menambahkan kekecewaan, dukacita dan kesedihan. Lalu dia akan melihat kehidupan ini seperti yang disebutkan oleh Abu al-Ala al-Ma'arriy.
"Sesungguhnya kehidupan ini penuh dengan kesusahan, kesedihan dan penderitaan, maka ia tidak disukai melainkan oleh mereka yang sengaja mencari susah dan menambah kekecewaannya."
Inilah gambaran jiwa yang pesimistik dan kehilangan harapan dalam hidup; seakan-akan tidak ada hari esok yang menjanjikan segala kemungkinan untuk memperbaiki keadaan hari-hari kemarin dan hari ini.
Sesungguhnya serangan-serangan pemikiran seperti ini akan menambahkan kegelapan dan membakar keyakinan seseorang untuk terus memperbaiki diri, hingga bertambahlah kekecewaan dan keputusasannya.
Orang sepeti ini biasanya suka dikelilingi lingkungan dan keadaan yang boleh mendorongnya kepada kegagalan dan tidak berjaya mengatasi liku-liku dan pahit maung hidup dan kehidupannya.
Sementara orang yang berjiwa besar dan senantiasa berlapang dada, penuh cita-cita dan bergairah hidup akan bertambah keyakinan dan harapannya untuk beroleh sesuatu yang lebih baik pada masa akan datang.
Sebagai penyair pernah ber-madah, "Tatkala bumi tertanya-tanya, lalu ia menoleh kepadaku; Wahai ibuku, apakah engkau benci kepada manusia. Aku memberi berkah kepada orang yang bercita-cita tinggi dan menikmati hidup yang dibumbui dengan berbagai resiko."
Maka apa yang disangka dan diharapkan orang yang optimistik, biasanya akan dapat diperoleh dan diraihnya dengan mudah.
Akhirnya, kita hendak menyadari bahwa bisikan yang terbit dari kalbu-mu adalah pendorong yang kuat untuk meninggikan cita-cita, menggunakan peluang sebaik mungkin serta cekal memperjuangkan kehidupan yang lebih baik dan lebih menjanjikan ketentraman rohani dan jasmani.

Jiwa Zahir

Hal ini adalah sifat-sifat akal zahir (daya mengingat, ber-kehendak dan ke-sadar-an), begitu juga sifat mudah mengerti dan daya meng-khayal.
Adapun sifat-sifat yang tersembunyi itu tersendiri daripada tabiat, kecenderungan, potensi yang asli atau yang tidak, memori, kesan, keinginan yang tersembunyi dan kemukut jiwa.
Dalil nyata dan paling dekat kepada kita tentang sifat yang tersembunyi ini ialah mimpi. Ilmu jiwa telah menetapkan bahwa mimpi-mimpi itu adalah bahasa isyarat untuk menggambarkan kandung-kandungan yang sedang dihadapi oleh jiwa. Bahasa tersebut terdiri daripada lambang-lambang atau gambaran-gambaran di dalam hati orang yang sedang bermimpi.
Adapun pendapat yang ada dalam buku-buku yang membahas soal kejiwaan mengatakan bahwa mimpi itu merupakan pelambang, dan orang yang dapat memahaminya maka dia dapat mengambil pengerti yang jelas daripadanya.
Ramai orang yang mendakwa bahwa mereka memahami bahasa mimpi sebagai mana pula orang yang mendakwa bahwa mereka memahami bahasa pelambang dan lain-lain.
Masalah ini sangat membahayakan kepada orang-orang yang bermimpi atau orang-orang yang menyaksikan sesuat yang aneh-aneh pada waktu tidur. Jika orang yang mengaku mengerti tadi berbohong ketika menafsirkan sebenarnya sama saja dengan penipu dan pen-dusta yang mendakwa demam panas itu berpunca dari kemarahan syaitan.
Sesungguhnya gejala-gejala pengkajian (pemeriksaan) jiwa menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat alam bawah sadar yang luar biasa. Tidak boleh mendakwa orang yang mempunyai sifat ini sebagai orang yang mempunyai kemuliaan.
Sebagaian mereka mengatakan kepada orang lain: "Kami adalah pemimpin dan wali Allah, maka marilah datang kepada kami mengikuti apa yang kami lakukan, ikutilah upacara kebiasaan kami karena Allah SWT. telah menyerahkan alam ini kepada kami. Kami dibenarkan berbuat sesuka hati kami!"
Barangkali orang-orang yang kemampuannya luar biasa dalam hal mengatasi masalah matematik yang sukar termasuk kedalam golongan ini, meskipun kadang-kadang umur mereka masih muda dan pengetahuan mereka tentang alam sadar masih amat dangkal.
Mungkin juga kita belum lupa seorang buta yang kita saksikan di TV yang berasal dari daerah al-Buhayrah telah diberikan kepadanya beberapa masalah ilmu hisab yang sukar, tapi dia dapat menjawabnya dalam waktu yang singkat.
Kejadian ini sangat mansyur. Tapi lelaki itu tidak mendakwakan dirinya sebagai pemimpin atau wali Allah. Malah, orang-orang muryrik sendiri ramai yang mendakwa diri mereka sebagai pemimpin. Apa yang mereka ketahui, walaupun belum tentu benar mereka yakini itulah rahasia alam saya ini, itulah azimat dan hakikatnya.

Selasa, 09 Juli 2013

Bekali Diri Dengan Pendidikan

Pendidikan merupakan hal terpenting bagi kehidupan kita sebagai bekal hidup untuk menjadi orang yang berguna, baik bagi diri kita maupun keluarga, masyarakat dan juga bangsa. Oleh karena marilah kita secara bersama-sama mempelajari pendidikan yang baik untuk menyelamatkan kita dan generasi penerus keturunan. Hal ini harus diupayakan semaksimal mungkin menentukan pola pendidikan agar terarah.
a. Pendidikan agama.
Untuk mencetak pribadi dan sosok yang muslim, harus ditanamkan pendidikan agama. Dasar pendidikan agama yang pertama kali diterapkan adalah Aqidah. Ini sebagai pondasi dasar dari keyakinan dan keimanan yang tumbuh dalam jiwa kita sebagai manusia. Pemupukan aqidah begitu penting untuk menguatkan potensi keimanan diri kita. Pendidikan aqidah ini tentunya dengan memperkenalkan pada ilmu ke-Esaan Tuhan dengan sifat-sifat-nya.
b. Pendidikan umum.
Berbagai disiplin ilmu sebaiknya dikuasai oleh diri kita agar kelak lebih mudah terarah terhadap kecenderungan dalam menggali potensi yang berharga.
Dengan penguasaan pendidikan agama dan pendidikan umum diharapkan pribadi kita bisa dapat seimbang dalam berkiprah membangun masyarakat. Pendidikan agama sebagai basis keimanan dan kemantapan dari pendidikan umum. Sementara pendidikan umum merupakan upaya praktik membangun dunia. Dengan pendidikan agama yang dimiliki bertujuan agar kemampuan kita melihat fenomena tidak arogansi, tetapi justru memiliki etika-moral untuk membentengi kemampuan disiplin ilmu lain yang dikuasai. Ikatan ini menjaga agar intelektual dan kemampuan yang dimiliki tidak digunakan untuk hal-hal yang mendatangkan kerusakan dan bahaya. Karena sekarang banyak dijumpai orang yang intelek tetapi tidak bermoral.

Mensyukuri Kelahiran Anak

Empat Alam

Jiwa ini mempunyai empat tempat tinggal, yang setiap tempat tinggal lebih besar dari sebelumnya.
1. Berada di perut sang ibu, yang sempit, pengap dan gelap, tiga keadaan yang harus dialami.
2. Tempat tinggal yang membesarkannya, tempatnya mengerjakan kebaikan dan keburukan, mencari sebab-sebab kebahagiaan dan penderitaan.
3. Barzakh yang lebih luar dari tempat tinggal dunia ini dan lebih besar. Bahkan perbandingan Barzakh dengan alam ini seperti perbandingan alam ini dengan rahim ibu.
4. Tempat tinggal yang kelak abadi, yaitu surga dan neraka. Setelah itu tidak ada lagi tempat tinggal yang lain.
Allah memindahkan jiwa dari satu tahapan ke tahapan berikutnya, hingga tiba di tempat tinggal yang terakhir, dan itulah yang layak baginya. Itulah yang diciptakan dan dipersiapkan bagi amal yang menghantarkannya kesana. Setiap tempat tinggal mempunyai hukum sendiri-sendiri dan memiliki keadaan yang berbeda dengan tempat tinggal yang lain.

Senin, 08 Juli 2013

Hakekat Cinta

Rasa cinta menjadi satu identitas yang selalu melekat dalam kehidupan para mahluk-Nya. Tanpa diundang, cinta hadir dan menyapa siapa saja. Membenamkan segala syak wasangka menjadi alunan dendang irama. Semakin dasyatnya cinta, banyak orang terlena dan salah mendefinisikan arti cinta. Lalu bagaimana sikap kita mengenai cinta?
Sebagai seorang muslim, ketika kita mencintai saudara seiman, cinta tersebut tidaklah ternoda oleh kecenderungan-kecenderungan duniawi atau hasrat-hasrat yang tersembunyi. Mutlak merupakan cinta persaudaraan sejati yang kemurniannya memancarkan cahaya petunjuk islam. Hal itu dapat membangun ikatan-ikatan yang menghubungkan seorang muslim dengan saudaranya, tanpa memandang ras, warna kulit atau bahasa. Hanya dipersatukan oleh keimanan kepada Allah semata.
Persaudaraan karena iman merupakan persaudaraan terkuat antara hati dan pikiran. Tidak mengherankan bahwa persaudaraan unik ini, menghasilkan buah-buah cinta yang sangat lembut, murni dan abadi. Islam menyebutnya "cinta hanya kepada Allah", dimana muslim menemukan manisnya iman.
Ada sebuah hadist yang berbunyi:
"Tiga hal yang siapa mampuh mencapainya, akan merasakan manisnya iman: jika Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari yang lain; jika ia mencintai seseorang hanya karena Allah; dan jika ia membenci ke-kafir-an, setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia benci jatuh dalam api neraka". (Muttafaqun 'alaih).
Cinta hanya kepada Allah dan bukan karena sesuatu yang lain dalam dalam kehidupan yang penuh dengan ketamakan, hasrat dan kepentingan, adalah sangat sulit dan tak seorang pun dapat mencapainya, kecuali orang yang memiliki hati suci, karena baginya dunia bukan apa-apa, jika dibandingkan dengan ke-ridhaan Allah swt. Prinsip yang demikian akan membawa berkah berupa anugrah yang tak terhingga dari Allah swt.
Nabi saw. sendiri, melihat dan memahami begitu luas biasanya potensi dari cinta. Kekuatannya dapat menyatukan umat manusia menjadi satu kumpulan masyarakat. Bahkan, beliau tidak pernah melewatkan waktu tanpa mengajarkan cinta.
Anas ra berkata, bahwa seseorang bersama Nabi saw. ketika orang lain lewat. Orang pertama berkata: "Ya Rasululullah, sungguh aku mencintai orang ini". Nabi saw. bertanya kepadanya, "Sudahkah engkau memberitahunya? " Ia berkata, "Belum". Nabi bersabda, "Katakan kepadanya, "Ia mengejar dan mengatakan kepadanya, "Sesungguhnya aku mencintaimu hanya karena Allah. "Dan orang tersebut menjawab, "Semoga Allah mencintai orang yang mencintaiku hanya karena-Nya".
Dalam sebuah riwayat lain oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah ra., Nabi SAW bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, engkau tidak akan masuk Surga, sehingga engkau beriman, dan engkau tidak akan beriman, sehingga engkau saling mencintai. Bolehkah kukatakan kepadamu, yang jika engkau melakukannya, engkau akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian". (HR. Muslim)
Dalam pandangan Rasul tidak ada sesuatu pun yang dapat mengurangi kebencian, kecemburuan dan permusuhan dari hati manusia, kecuali persaudaraan sejati, yang didasarkan pada cinta, persahabatan dan saling memberikan nasihat. Sehingga beliau mengajak muslim untuk menebarkan salam di antara saudara-saudara mereka, sehingga akan membuka hati mereka untuk saling mencintai dan bertemu dalam kondisi yang baik.

Tafakur Tidur

Pernahkah Anda menderita insomnia atau sulit tidur, sehingga Anda perlu pertolongan dokter untuk mengobatinya? Atau pernahkah Anda tidak tidur selama beberapa hari atau beberapa malam? Mungkin juga Anda pernah memiliki begitu banyak kesibukan, sehingga jadwal tidur Anda harus rela dikurangi. Atau dalam kasus yang paling kecil, bagaimana rasanya jika kepulasan tidur Anda di tengah malam tiba-tiba terganggu oleh tangisan si kecil yang minta perhatian Anda?
Tidur, mungkin kita anggap sebagai aktivitas sepele saja. Kita merasa bahwa tidur bisa kita lakukan kapan pun kita suka. Karena salah satu bentuk nikmat yang Allah swt. berikan kepada kita. Padahal, tidur pun bisa jadi problem besar yang dapat menganggu kebahagiaan kita.
Kita bisa marah jika ke-pulasan tidur kita terganggu oleh suara bising atau bahkan suara tangisan dari bayi yang kita cintai sekalipun. Kita bisa kehilangan keceriaan jika beberapa malam tidur kita terganggu. Yang lebih parah lagi, kita terpaksa harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit kalau sampai kita terserang penyakit insomnia.
Pada saat seperti inilah kita baru menyadari bertapa besar manfaat tidur yang Allah berikan kepada kita. Pada saat seperti inilah biasanya kita mampuh menempatkan tidur sebagai salah satu kebutuhan kita, kebutuhan yang tidak bisa kita anggap sepele-sepele saja.
Orang yang cukup tidurnya, maka siang harinya akan tampak cerah, fresh dan bersemangat. Berbeda dengan orang-orang yang tidurnya terganggu, matanya tampak merah dan bengkak, wajah pucat dan semangatnya pun melemah.

Minggu, 07 Juli 2013

Berbeda-beda

Setiap orang memiliki cara berfikir yang berbeda-beda dan setiap orang mempunyai selera masing-masing. Saling menghargai dan saling pengertian adalah jalan menuju kerukunan antar sesama. Dalam kehidupan bermasyarakat akan menuntut berbagai rasa, entah itu rasa senang yang akan timbul atau bahkan rasa benci yang akan datang. Hal ini tergantung dari diri pribadinya masing-masing, jika rasa kemanusiaan tinggi maka ia akan memiliki rasa senang dalam hidup bermasyarakat dan begitu juga sebaliknya.
Coba kita renungkan sebentar, apakah kita bisa hidup seorang diri tanpa ada orang lain yang berada disebelah rumah kita? Alias tetangga. Dan siapa yang akan menolong kita disaat keluarga atau dirinya sendiri yang kena musibah?
Jawaban pertama adalah tidak mungkin hidup tanpa orang lain, pasti kita akan membutuhkan orang lain untuk teman bicara disaat kesepian dan teman curhat didalam kesulitan. Dan jawaban yang kedua pun serupa tidak jauh berbeda, dimana setiap musibah menimpa pasti kita akan pertama kali meminta tolong pada tetangga dan tetangga pun orang pertama yang akan membantu kita, sebelum sanak keluarga datang apalagi sanak keluarganya berjauhan bersama kita.
Disini kita memang membutuhkan orang lain dan disini juga kita bisa meminta bantuan. Masalah hal fikiran orang lain berbeda sama kita janganlah dibenci karena ia memiliki otak sendiri dengan secara otomatis ia akan memiliki pemikiran sendiri. Dan masalah hal selera yang berbeda itu bisa dianggap wajar, umumnya manusia memiliki selera masing-masing tinggal kita-nya yang harus bisa menghargai dan mengerti bahwa orang terdekat diantara masyarakat mempunyai rasa berbeda-beda alias setiap orang memiliki lidah untuk merasa dan hati untuk rasakan.
Jangankan dalam lingkungan yang begitu banyak orang, didalam keluarga pun pemikiran dan selera bisa berbeda-beda, contohnya dari anak. Pemikiran anak terkadang ada yang cepat menangkap dan ada juga yang lama untuk menangkap dalam fikiran-nya dan juga selera, setiap anak makan pasti ada yang doyan masakan itu dan ada juga yang suka makanan lainnya.

Pengalaman

Suatu ilmu yang bisa langsung menyerap dalam memory otak kita. Dari berbagai pengalaman yang ditempuhnya seolah orang itu akan memiliki jati diri yang lebih baik dari sebelumnya jika hal itu akan tiba kembali dalam kehidupan seseorang. Namun, dari segala-galanya dari kehidupan yang sudah terlewati akan bertemu berbagai kebahagian, kesedihan dan wawasan bertambah.
Semua orang ingin memiliki kenangan-kenangan yang indah dari pada harus mempunyai kenangan pahit yang menimpa, sebaiknya hal seperti itulah seharusnya bisa kita banggakan dalam arti tidak harus dengan kesedihan untuk menerimanya tetapi simpanlah kenangan buruk itu menjadi suatu pengalaman yang berharga untuk lebih baik kedepannya.
Memang sulit untuk kita hindari dari keburukan itu, tetapi apa salahnya jika memilih untuk menjadikan pedoman ilmu apabila kelak akan menimpa lagi di suatu saat kepada kita. Jangan cepat mengeluh atas ketidak suksesan dalam melakukan tujuan hidup. Tetap semangat kembali dari kegagalan itu karena kegagalan yang dulu pertanda kesuksesan dimasa yang akan datang bila mempelajarinya.

Sabtu, 06 Juli 2013

Menyendiri

Kesendirian bukan berarti tidak memiliki, keluarga, sahabat atau teman dekat. Melaikan untuk merenungkan dan menela'ah apa yang lagi terjadi dalam jati dirinya. Dalam arti dimalam minggu ini merenungkan kenapa masih tetap menyendiri beda sama teman yang lain bisa berdua dan berbagi waktu dengan pasangannya. Menela'ah dalam jiwanya, akibat sebab kenapa bisa terjadi dengan merenungkan apa yang telah ditempuh atau bahkan apa yang telah dilakukan sebelumnya untuk mendapatkan pasangan.

Selasa, 02 Juli 2013

Sahabat

Orang yang bisa mengerti dalam suka maupun duka dan bisa diandalkan selagi membutuhkan bantuan dan dukungan.
Saling pengertian dan saling menerima kekurangan masing-masing, bisa menjaga rahasiah-rahasiah pribadi dan menjaga nama baik dengan menutupi keburukannya.
Tiada saling curiga dengan seharusnya saling percaya dan tidak ada kata rahasiah-rahasiahan terkecuali dalam masalah pribadi keluarga.
Sering nasihat menasihati jika dalam kesalahan dan saling memberi dukungan bila ada tujuan yang baik.

Bersyukur

Menerima dengan penuh ikhlas lahir batin apa yang telah didapat ataupun yang telah diberikan olehNya.
Jika dalam bersyukur bersungguh-sungguh, maka hati akan merasakan nikmat yang telah diperolehnya dan begitu bermamfaat bagi yang merasakannya.
Hal ini bisa disyukuri atas dasar kesadaran dalam dan penuh menerima atas pemberianNya dengan lapang dada, dan kebanyakan dalam manusia biasa sangatlah sulit untuk melakukan bersyukur apalagi dijaman sekarang dalam bidang penghasilan yang berbentuk uang.

Senin, 01 Juli 2013

Harus Bisa

Hidup tampa tujuan tiada arti, banyak tujuan membuat stres dan satu tujuan selalu banyak rintangan. Semakin melangkah maju semakin banyak juga kendala yang siap menerpa, begitulah resiko dalam perjalanan susah senang tetap dilanjut walaupun akan mengalahkan suatu tantangan akan timbul puluhan rintangan cuman bisa dijadikan penghalang itu menjadikan ilmu buat mengatasi rintangan yang akan datang menerpa kembali.
Sabar dan ikhlas, telaten dan penuh ketekunan disertai ikhtiar sambil berusaha itulah kuncinya.